Suhu dingin hingga puluhan derajat Celsius di bawah nol bahkan mampu menewaskan sejumlah warga. Seperti dikutip dari Livescience dan Dailymail, Kamis, 9 Januari 2014, suhu ekstrem dingin rupanya juga bisa menyebabkan hal-hal unik seperti berikut.
1. Lidah menempel di tiang besi
Lidah menempel di tiang membeku bukan isapan jempol. Penyebabnya, panas dalam lidah akan terserap jika ditempelkan ke benda yang lebih dingin. Saat panas terserap, tubuh akan bekerja menghangatkan bagian lidah yang mendingin.
Namun logam beku punya konduktivitas panas tinggi. Artinya, logam beku menyerap panas di lidah lebih cepat ketimbang kemampuan tubuh mengembalikan panas di area itu. Efeknya, kelembapan di lidah ikut membeku dan membuatnya menempel di logam.
2. Serpihan es dalam minuman bersoda
Air membeku pada suhu nol derajat Celsius. Namun minuman soda dan alkohol punya titik beku yang lebih rendah. Alkohol murni bahkan baru membeku pada suhu minus 114 derajat Celsius.
Membuka minuman bersoda atau alkohol yang disimpan pada suhu ekstrem dingin akan menciptakan serpihan kristal seperti es serut. Ini disebabkan oleh pelepasan gelembung karbon dioksida di dalam minuman bersoda.
3. Mengubah air panas menjadi salju
Molekul udara dingin sangat rapat. Ketika air panas dilemparkan ke udara ekstrem dingin yang kering, tidak ada tempat tersisa untuk molekul uap air. Akibatnya, molekul uap air mengendap dengan mengikat partikel mikroskopis di udara, seperti sodium atau kalsium, dan membentuk kristal es.
Inilah yang terjadi pada butir-butir salju yang turun saat musim dingin. Namun trik mengubah air panas menjadi kristal es hanya bisa terjadi saat suhu lebih rendah dari minus 34 derajat Celsius.
4. Membuat ban kempes
Banyak ban kendaraan kempes dalam suhu udara ekstrem dingin. Penyebabnya adalah penurunan tekanan udara. Pada suhu ekstrem, udara dingin di dalam ban berkontraksi yang menyebabkan penurunan tekanan udara. Ban akan kehilangan tekanan 1 psi tiap terjadi penurunan suhu sebesar 12 derajat Celsius.
Dampaknya, bagian ban yang bersentuhan dengan aspal akan menciut meski sisi atas terlihat baik-baik saja. Kondisi ini biasanya pulih sendiri setelah ban menghangat saat kendaraan meluncur. Namun ban kempes sulit pulih ketika suhu udara jatuh di bawah minus 34 derajat Celsius.
5. Gempa es
Gempa ini terjadi akibat penurunan suhu udara drastis di bawah nol derajat Celsius dalam tempo cepat. Proses pembekuan kilat itu menyebabkan es mengembang dan pecah, menimbulkan suara keras. Fenomena ini dikenal sebagai cryoseism dan beberapa kali terjadi di Kanada pada musim dingin.
Gempa beku ini biasanya terjadi di permukaan. Efeknya bersifat lokal dan tidak berbahaya. Guncangan dari retakan es ini jarang sekali terbaca oleh alat deteksi gempa bumi.
Hal serupa dalam skala lebih kecil umum terjadi pada lapisan es di danau dan sungai membeku. Cryoseism dilaporkan pernah terjadi di wilayah timur laut dan tengah bagian barat Amerika Serikat serta Alaska.
6. Katak pohon membeku
Katak pohon di wilayah Amerika Utara bisa nyaris beku total dalam suhu udara ekstrem dingin. Ini adalah bentuk mekanisme adaptasi katak. Sebagai hewan berdarah dingin, temperatur tubuh katak ikut turun saat suhu sekitar anjlok.
Untuk mencegahnya mati membeku, hati katak mengubah senyawa glikogen menjadi glukosa yang dialirkan dalam darah. Glukosa di dalam darah itu berperan seperti bahan anti-pembekuan.
Katak lantas berhibernasi meski tubuhnya membeku. Kondisi hibernasi ini bertahan hingga suhu udara berangsur menghangat. Jantung katak kembali berdetak dan binatang itu kembali aktif seperti semula.
7. Gelembung sabun membeku
Gelembung air sabun indah dipandang, tapi tak tahan lama. Ketika suhu turun hingga minus 11 derajat Celsius, gelembung sabun akan ikut membeku bahkan saat melayang di udara. Pada gelembung beku utuh bisa terlihat cetakan motif kristal atau pola seperti cangkang telur retak.
Sumber: http://www.apakabardunia.com/2014/01/7-hal-unik-akibat-cuaca-dingin-ekstrem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar