Minggu, 01 Juni 2014

8 Tip Sukses Pebisnis Sosial



Pesona Keuangan & Bisnis
Melakukan aktivitas sosial tak melulu mendatangi panti asuhan, mengunjungi panti jompo, atau memberi makan anak jalanan. Aktivitas sosial juga bisa dilakukan sambil berbisnis, sehingga tujuan sosial tercapai dan keuntungan finansial  diperoleh. Bagaimana caranya?

Rhenald Kasali
, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang juga merupakan pendiri Rumah Perubahan, berbagi tip menjadi pebisnis sosial sukses, dalam seminar LA Inspiraction di UOB Plaza, Jakarta.

Menurut Rhenald, ciri seorang pebisnis sosial yang sukses adalah memiliki pemikiran dan tindakan yang 'tak masuk akal'. Berikut adalah alasan mengapa pebisnis sosial melakukan aktivitas yang dianggap tak masuk akal: 

Pendobrak inovasi
Pebisnis sosial umumnya adalah pendobrak inovasi, karena mereka memiliki inovasi-inovasi yang kadang tak terpikirkan oleh pebisnis pada umumnya. Bahkan, inovasi yang mereka lakukan sebelumnya dianggap sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan. Contohnya Steve Jobs saat membuat inovasi iPad. Awalnya iPad dianggap tidak menguntungkan, sehingga para investor meninggalkan Apple. Tapi sekarang, siapa yang tak kenal iPad?

Bekerja dengan Emosi

Pebisnis sosial biasanya bekerja dengan penuh emosi. Bukan berarti marah, melainkan menyerahkan seluruh perasaannya, hatinya, jiwanya, terhadap bisnis yang dijalaninya. Bukan keuntungan finansial yang dicari, melainkan bagaimana agar bisnisnya bisa berguna bagi orang lain, minimal di sekitar tempat usaha tersebut dibangun.

'Peramal' masa depan
Pebisnis sosial yang sukses selalu berpikir bahwa mereka tahu masa depan. Mereka seolah-olah mengerti bahwa keadaan suatu wilayah akan berubah menjadi lebih baik jika berada di tangan mereka.

Mencari celah yang tak biasa
Pebisnis sosial yang sukses biasanya melakukan aktivitas bisnis dalam kegiatan yang kerap dianggap tidak menguntungkan di kacamata pebisnis lain. Misalnya berinisiatif membuat usaha kedai balita, yakni kedai keliling yang menunya khusus untuk anak balita.
Sekilas tampak tidak menguntungkan, namun di daerah perkotaan, di mana para ibu sibuk berkarier, kedai balita ini ternyata sangat membantu para ibu bekerja, sehingga sangat menguntungkan. Ia juga bisa membuat semacam franchise kecil-kecilan, yang penjualnya bisa direkrut dari warga sekitar yang membutuhkan pekerjaan.

Mengabaikan bukti-bukti

Seorang pebisnis sosial yang sukses adalah orang yang mengabaikan bukti-bukti yang sudah ada. Misalnya, sudah diketahui bahwa di atas kertas  suatu bisnis betul-betul tidak menguntungkan. Pebisnis sosial akan mengabaikan bukti-bukti itu dan membuat bukti baru bahwa ia bisa mencetak keuntungan dengan cara sosialnya.

Menolak Disebut Superhero
Meskipun pebisnis sosial merupakan orang yang lebih mengutamakan ‘membantu orang lain’ dan mengubah keadaan menjadi lebih baik, namun mereka yang sukses biasanya menolak disebut sebagai pahlawan hebat (superhero). Apa yang dilakukannya murni untuk membantu orang lain. Berguna bagi orang lain dan mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik, sudah menjadi kepuasan tersendiri bagi sang pebisnis sosial ini.

Sangat ambisius

Pebisnis sosial yang sukses merupakan orang-orang yang sangat ambisius. Bukan ambisius untuk memperkaya dirinya sendiri, tetapi ambisius untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Ia ingin mematahkan segala mitos dan membuat fakta baru yang bisa diterima oleh orang lain.

Sosok yang tidak masuk akal

Pebisnis sosial yang sukses memiliki karakter yang kadang tak masuk akal. Mereka bukan orang normal yang mampu menerima keadaan begitu saja. Di benaknya akan selalu muncul inovasi dan keinginan untuk mengubah sesuatu, meski membutuhkan waktu belasan hingga puluhan tahun untuk memetik hasil yang optimal.
Sumber:http://www.pesona.co.id/karier.uang/keuangan.bisnis/8.tip.sukses.pebisnis.sosial/004/003/22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar