Selasa, 03 Juni 2014

Keunikan Burung Merpati



Merpati adalah salah satu hewan yang memiliki jumlah keunikan salah satu keunikan yang paling menonjol adalah kesetiaan pada pasangan, sekali mengikat janji sepasang merpati akan setia sampai mati. Biasanya seekor merpati jantan tidak akan berganti pasangan dengan merpati betina lain. Jika musim kawin tiba burung merpati jantan ini akan selalu mengikuti kemanapun burung betina pasangannya pergi. Kemudian setelah merpati betina bertelur, merpati jantan akan dengan setia bergantian mengerami telurnya, dan setelah telur mereka menetas merpati jantan serta betina akan memberi makanan melalui mulut mereka kepada anak-anaknya.
Banyak fakta menyebutkan bahwa burung memiliki kemampuan yang lebih baik di banding species lain. Fakta ini juga berhubungan dengan kemampuan dan karakter merpati.
  • Selain merpati sebutan lain untuk burung jenis ini adalah burung dara, jangan-jangan, rock pigeon, dan rock dove, secara ilmiah burung merpati memiliki nama Columba livia keluarga famili Columbidae yang beranggotakan lebih dari 300 jenis.
  • Jumlah ragam atau varietas burung merpati saat ini diperkirakan mencapai 400-600 varietas (baik yang telah memenuhi standart maupun yang sifatnya lokal).
  • Burung merpati berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia. 
  • Habitat merpati umumnya di daerah pesisir namun sekarang sudah dapat di temukan dimanapun sebagai burung peliharaan atau tangkaran.
  • Populasi merpati memang menyebar secara global sehingga dapat ditemui hampir di belahan dunia kecuali Gurun Sahara, Antartika dan Dataran tinggi Artik. Ada informasi yang mengatakan jika populasi merpati di Eropa saat ini mencapai 20-30 juta ekor. Dan satu lagi yang menarik di ketahui yaitu jika merpati karang atau Columbia livia merupakan induk dari semua merpati hias yang ada saat ini.

Fakta dan keunikan dari burung yang dijadikan lambang kesetiaan:
  • Burung ini dapat melihat dan membedakan warna. Tak hanya itu merpati juga bisa melihat sinar ultraviolet atau bagian spektrum yang tidak terdeteksi oleh manusia.
  • Dengan kemampuan tersebut merpati sering dimanfaatkan dalam misi pencarian, karena indranya yang unik dan pandangan mata yang sangat tajam.
  • Merpati juga dinyatakan lulus tes cermin yaitu kemampuan untuk mengenali refreksi dirinya. Merpati tidak menganggap bayangannya sebagai individu lain.
  • Merpati dapat mengenal manusia sebagai teman, kemampuan burung merpati dalam mengenali manusia sebagai teman bisa dilakukan dengan mendeteksi setiap wajah yang mereka kenal. Burung merpati juga memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi manusia yang ingin memberi makan atau sekedar mengejar dan menangkapnya.
  • Entah sejak kapan dan siapa yang memulainya yang jelas manusia mengetahui dan banyak memanfaatkan merpati untuk menyampaikan pesan. Sebutan untuk merpati yang dipakai untuk menyampaikan pesan adalah merpati pos. Merpati jenis ini memiliki kemampuan khusus setelah dilatih untuk mengantarkan surat atau pesan, merpati ini merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, memiliki daya ingat kuat, kemampuan nafigasi hingga bisa kembali kesarang meski sudah pergi dalam waktu yang cukup lama. Merpati pos memiliki ciri-ciri fisik agak besar, terbang lambat, dan stamina serta daya ingatnya sangat kuat. Perlu pelatihan untuk menciptakan merpati pos.
  • Pertama latihan transit yaitu merpati mempelajari bagaimana cara memahami perintah seseorang dalam suatu wilayah kecil, kemudian latihan mobile yaitu merpati dilatih untuk berpindah dari 1 tempat ke tempat lain. Terakhir bumerang yaitu merpati dilatih untuk mengirimkan dan mengembalikan pesan. Merpati pos yang terbang berpasangan dapat memilih rute yang lebih efisien jika dibandingkan terbang sendirian.
  • Orang-orang romawi juga menggunakan merpati pos untuk mengirim pesan. Julius Caesar menggunakan merpati pos sebagai pengirim pesan kemenangannya melawan Gallia. Merpati balap adalah hasil pembiakan dari burung merpati yang telah dibiakkan secara khusus agar mampu terbang lebih cepat serta memiliki insting kuat untuk pulang.
  • Kemampuan terbang merpati tercatat pada ketinggian 6.000 kaki atau lebih, dengan kecepatan rata-rata 77,6 km/jam (ada yang mencapai 92,5 km/jam).
  • Jarak tempuh dalam penerbangan rata-rata 600-700 mil/hari, dengan penerbangan terjauh tercatat selama 55 hari antara Afrika-Inggris yang berjarak 7000 km.
Secara umum merpati balap memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut:
  • Paruh yang pendek lurus, kuat dan ujungnya sedikit melengkung menandakan keket atau burungnya bagus
  • Mata jernih yang menandakan kemampuan cukup baik untuk melihat dengan jelas dari kejauhan
  • Kepala yang proposional dan cukup besar menandakan isi otak yang besar atau cerdas
  • Bagian dada, pundak tegap dan kokoh sebagai tempat menempel sayap
  • Pada sayap yang cukup tebal menandakan kekuatannya menepakkan sayap
  • Bulu sayap primer pada sayap berjumlah 10 hingga 11 bulu
  • Bagian kaki juga harus proporsional dengan jari-jari yang kecil dan panjang untuk mengarahkan angin kebelakang setelah melewati dada saat terbang.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan di publikasikan pada beberapa tahun lalu ditemukan bahwa struktur paruh burung merpati ternyata menyimpan partikel besi yang bisa di fungsikan sebagai kompas serta menganalisa sistem magnet bumi. Dengan paruh itulah burung merpati bisa menemukan kembali jalan pulang ke rumah, kembali ke sang betina atau tempat tujuan penyampaian pesan meski menempuh jarak beribu-ribu mil dari rumah asalnya.

Pada awalnya para ahli menerima jika merpati menggunakan nafigasi matahari dan bintang sebagai penunjuk arah jalan pulang. Namun dugaan itu terbantahkan pada tahun 2004 ketika hasil penelitian baru menyebutkan jika Merpati mengikuti kompas internal untuk rute yang dilewatinya. Bahkan ilmuwan dari Itali menemukan bukti baru bahwa merpati balap tinggi sanggup membuat semacam peta sendiri dengan bau-bauan atau aroma di wilayah terbang mereka. Hal ini tentunya juga bisa menemukan arah jalan pulang. (L)
Sumber:http://krisanputihku.blogspot.com/2013/06/keunikan-burung-merpati.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar